Siripok Bilou : Sahabat Owa Mentawai
Bilou (Hylobates klossii) dan kepulauan Mentawai semenjak pertama kali menginjakkan kaki di bumi sikerei tahun 2010, memiliki daya tarik tersendiri untuk selalu di kunjungi, bukan sekedar melihat saja namun terus berupaya berkontribusi untuk turut bergabung upaya pelestariannya, dalam arus modern yang bergulung-gulung menempa pulau-pulau di tepi Samudra hindia ini.
Sejak pertama kali kegiatan penelitian Bilou di Mentawai, seakan sudah menjadi indentitas, saya dan teman-teman di Siberut Selatan terutama tim Malinggai Uma Mentawai setidaknya telah dikenal dengan kegiatan pelestarian Bilou, hingga banyak juga orang-orang di desa-desa di Mentawai yang kami jumpai memanggil kami dengan nama si Bilou. Julukan ini saat ini telah melekat dan juga akhirnya membuat bangga apa yang telah kita lakukan.
Dalam budaya Mentawai apabila ada orang dari luar suku yang kemudian dapat di terima dan menjadi bagian dari anggota suku tersebut ada istilah “siripok”, artinya kurang lebih seperit sahabat, kawan dekat. Saya, pak Ismail, dan Dami seakan telah melalui berbagai dinamika semenjak saat pertama kali berjumpa dengan mereka lebih dari 13 tahun yang silam. Berawal dari kegiatan penelitian dan survey di Kepulauan Mentawai, merekalah ujung tombaknya, tidak hanya sekedar menjadi pemandu, sopir pompong, dan penerjemah Bahasa saja, tanpa mereka kegiatan-kegiatan saat ini tidak akan jadi seperti sekarang.
Siripok bilou ini kemudian menjadi semangat baru bagi kami yang saling melengkapi upaya pelestarian alam Mentawai khsusunya jenis-jenis primata di tingkat grassroots. Panggilan si bilou itu kemudian menjadi sebuah kebanggaan bahwa kita telah melakukan sesuatu untuk Bilou si owa Mentawai.
Kami mencoba visualisasikan siripok bilou ini, berdasarkan gambar-gambar di Uma Malinggai dimana ada 1 pasang bilou yang bergandengan tangan. Membaca gambar ini sudah nampak sekali bahwa Bilou ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari di Siberut, hasil-hasil penelitian sudah banyak menyebutkan bahwa owa adalah primata yang hidup selalu berpasangan, ukurang tangan yang lebih panjang dari badannya juga sudah jelas digambarkan dalam ornament di Uma tersebut.
Ikuti terus kegiatan kegiatan swaraowa dan malinggai Uma Mentawai, dengan #siripokbilou di sosial media, Selain terus mendorong peningkatan kapasitas tim malinggai Uma, logo siripok bilou ini menjadi media untuk mengenalkan bilou,alam dan budaya asli Mentawai semoga terus lestari.
Untuk mendukung kegiatan di Mentawai kami membuat kalender Siripok Bilou yang dijual dengan harga 100 ribu, mendapatkan 1 bungkus kopi Owa bilou. Untuk pemesanan silahkan hubungi IG @swaraowa atau owacoffee atau untuk yang di Mentawai bisa menghubungi Malinggai Uma di dusun Puro2, desa Muntai, Siberut Selatan.
Komentar