Binokuler, senjata ampuh tanpa tanding.....
Binokuler adalah salah satu perlengkapan yang wajib hukumnya di bawa ketika kita melakukan penelitian di alam, atau sekedar mengamati keadaan alam di sekitar kita, atau bahkan untuk mengamati benda-benda langit yang letaknya ribuan kilometer jaraknya dari kita. Penemuan lensa pada abad 3000 sebelum masehi dan kemudian penemuan teleskop bisa dikatakan awal dari perkembangan sejarah binokuler saat ini. Alat ini kemudian dapat dikatakan melengkapi sejarah peradaban manusia, terlebih alat ini semakin canggih dikembangkan sebagai perlengkapan sejata untuk militer.Beberapa sejarah tentang perkembangan binokuler dapat di baca di sini :http://www.binocularoutlet.com/hiofbi.html. Penemuan lensa prisma juga menjadi bagian yang penting dari sejarah binokuler, Binokuler bisa dikatakan merupakan 2 buah telescopes yang digabungkan jadi satu sehingga kedua mata kita bisa melihat secara langsung dengan menggunakan binokuler.
Namun disini saya akan mengulas binokuler atau teropong yang sering digunakan dalam kegiatan penelitian atau rekrekasi alam. Keberadaan alat ini memang sangat membantu dalam kegiatan-kegiatan di alam, seperti survey burung, pengamatan perilaku satwa ataupun sekadar alat untuk “mengintip” object yang menarik dan jaraknya relatif lebih jauh dari posisi kita. Ada beberapa bagian penting dari binokuler yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum memilih binokuler yang cocok untuk tujuan kegiatan kita. Bagaimana prinsip kerja binokuler secara lebih detail dapat di baca di links ini http://www.chuckhawks.com/binocular_basics.htm. Atau di link ini (http://www.birdwatching.com/optics/binoculars1.html) anda dapat memperoleh informasi banyak terutama yang terkait dengan binokuler yang sering digunakan dalam pengamatan burung (birdwatching). Beberapa komponen penting dari sebuah binokuler diantaranya 2 buah lensa pembesar dan prisma. Cahaya atau bayangan yang diterima binokuler pertama di terima oleh lensa obyektif binokuler kemudian diteruskan menuju prisma dan oleh prisma ini kemudian diterima oleh lensa mata.Besar kecilnya diameter lensa dan perbesarannya merupakan hal terpenting dalam pemilihan binokuler.
Sering kita melihat di binokuler tertulis angka, 7 x 45, 8 x50, dan seterusnya, angka di depan 7x, 8x merupakan ukuran perbesaran lensa dari binokuler. Misalnya binokuler dengan perbesaran 7x berarti, binokuler tersebut menawarkan kemampuan untuk melihat benda 7 kali lebih dekat dibandingkan mata biasa tanpa menggunakan binokuler , namun semakin tinggi nilai perbesaran lensanya akan sangat terpengaruh dengan fokus dan getaran yang kita timbulkan, perbesaran yang terlalu besar memerlukan alat bantu seperti tripod untuk memegangnya agar dapat di fokus pada obyek yang di tuju. .Selanjut nya angka di belakangnya 45, dan 50 misalnya menunjukkan diameter lensa obyektif dari binokuler tersebut. Semakin besar diameter lensa obyektif berarti semakin banyak cahaya yang masuk dan dapat difokuskan ke mata kita. Jadi binokuler yang dapat digunakan pada malam hari atau cahaya suram biasanya memiliki diameter lensa obyektif lebih dari 50 mm. Namun juga menjadi pertimbangan adalah besarnya diameter lensa ini mempengaruhi berat dari binokuler tersebut. Semakin besar diameternya juga berdampak pada komponen yang lain, sehingga lebih berat juga, dan hal ini juga jadi pertimbangan utama ketika kita menggunakan binokuler untuk waktu yang lama dan perjalanan jauh, binokuler yang ringan biasanya menjadi pilihan untuk kondisi seperti ini.
Seberapa banyak cahaya yang ditransmisikan ke mata kita biasanya menjadi patokan untuk mendapatkan binokuler yang kompak antara ukuran , kemampuan dan beratnya. Hal ini biasanya dapat di hitung dengan membagi diameter lensa obyektif dengan ukuran perbesarannya. Dan ini terkait dengan kemampuan mata normal manusia untuk menangkap cahaya, ada satu organ penting di mata kita ini yang mengatur ini, yaitu pupil. Mata manusia dalam kondisi cahaya normal, pupil ini bisa membuka kurang lebih 7 mm sehingga kita dapat melihat dengan jelas. Binokuler juga mempunyai ukuran pupil ini, misalnya binokuler ukuran 7x50 mempunyai nilai bukaan pupil sebesar 50/7=7,1mm. mm,sementara binokuler ukuran 8x25 memiliki nilai bukaan pupil hanya sekitar 3,1 mm. Pupil di mata kita akan membesar apabila cahaya berkurang, dan apabila nilai bukaan binokuler pada binokuler kita lebih kecil dari bukaan pupil mata normal kita maka kita tidak dapat melihat benda dengan binokuler kita, karena cahaya yang sangat terbatas yang sampai ke mata kita melalui binokuler. Mungkin lebih baik tanpa binokuler kita dapat melihat benda yang kita maksudkan. Dan biasanya kemampuan mata (pupil) kita berbanding terbalik dengan usia kita, semakin tua usia kita semakin kecil bukaan pupil mata kita, jadi kita memerlukan binokuler yang perbandingan diameter dan perbesaran yang besar juga.
Hal ini juga jadi pertimbangan ketika kita akan memilih binokuler misalnya untuk mengamati burung, ketika siang hari yang cerah munkin kita bisa menggunakan binokuler dengan baik, namun ketika kita akan mencari burung di tengah kondisi vegetasi yang rapat, nilai bukaan pupil binokuler yang kecil tentunya akan sangat merugikan kita, karena tidak bisa digunakan untuk melihat burung dengan jelas.
Selanjutnya nilai kuadrat dari bukaan pupil binokuler merupakan indeks kejelasan relatif (Relative Brightness Index) dari binokuler tersebut. Biasanya binokuler dengan nilai bukaan pupil lebih dari 5 mm (RBI 25) bisa digunakan dalam kondisi minim cahaya.
Kondisi tertentu, apabila kita pemakai kaca mata akan menjadi sedikit masalah apabila kita menggunakan binokuler, karena jarak antara lensa mata dan mata kita terhalang oleh kacamata yang kita gunakan sehingga kita tidak dapat melihat dengan baik obyek yang dimaksud. Normalnya jarak ideal mata kita dengan lensa mata kuranglebih antara 9-13 mm.biasanya binokuler dilengkapi dengan corong mata yang dapat di majumundurkan agar mata kita lebih dekat ke lensamata binokuler kita. Selanjutnya bisa juga kita lihat lensa obyektif pada binokuler, kalau terlihat warna kebiruan, hijau atau merah bisa berarti itu menggunakan lensa yang baik “bloomed lens” atau “lens coating ”- lensa antirefleksi, seperti lensa yang dapat meningkatkan kekuatan cahaya yang telah dikumpulkan. Sudut pandang “field of view” ini juga menjadi pertimbangan ketika kita memilih binokuler, biasanya ada tulisan di binokuler berapa derajat field of viewnya, semakin besar angka perbesaran lensa memiliki sudut pandang yang kecil, sudut yang besar ini sangat penting menjadi pertimbangan ketika kita mengamati obyek yang bergerak, misalnya burung yang terbang atau kegiatan olah raga.
Perkembangan terakhir dalam teknologi binokuler, saat ini beberapa merk terkenal telah dapat sekaligus dapat menggunakan binokuler sebagai camera, “binocular digital” dan tentunya hal ini lebih rumit lagi dan extra biaya dan juga extra perawatannya. Beberapa contoh binukuler sekaligus camera dapat di kunjungi di situs ini :http://www.opticsplanet.net/digital-camera-binoculars.html
Seperti peralatan yang lain juga, binokuler memerlukan perawatan yang baik, tumbukan benda yang keras terhadap binokuler dapat merusakkan lensa prisma yang ada dalam binokuler, hindari lensa terkena air kotor atau air laut secara langsung. Usahakan membersihkan lensa dengan tisue lensa yang atau kain yang lembut agar lensa tidak tergores.Gunakan tali pengikat yang baik dan simpan di tempat yang tidak lembab, dan yang jelas ditempat yang aman dari tangan-tangan jahil pencuri, anda bisa kehilangan senjata andalan anda setelah itu anda akan menyesal dan kecewa jika ini terjadi.(wawan-djum,2006)
daftar pustaka:
Saunders D, (1990) Birdwatching, Treasure Press London.
Komentar