Inspirasi sang Penjaga Hutan

Sosok pak Tasuri atau lebih akrabnya saya dan teman-teman memanggilnya Pak e (dalam bahasa jawa yang berarti Bapak), pertama kali berjumpa kira-kira di tahun 2007, waktu itu teman saya kemalaman di hutan, ketika sedang melakukan survey sebaran primata Jawa di Jawa Tengah. Waktu itu 2 teman saya singgah ke rumah pak Bau (kepala dusun), dan menanyakan dimana bisa numpang menginap, oleh Pak Bau waktu itu teman saya di sarankan untuk tidur di rumah pak RT. Kemudian setelah itu 2 teman saya di antar ke rumah di sebelah Pak Bau agak ke atas, Pak Tasuri waktu itu sebagai ketua RT di dusun Sokokembang.

 Sekilas cerita di atas adalah awal kami bertemu dengan Pak e, dan baru beberapa waktu kemudian setelah itu saya berkunjung ke Dusun Sokokembang, semenjak kedua teman saya lebih akrab dengan Pak e, Survey primata waktu itu kami butuh pendamping atau guide yang mengerti tentang hutan, tidak hanya sekedar pernah di hutan tapi juga pengetahuan penguasaan atau orientasi medan di hutan , dan mengetahui stidaknya ciri-ciri primata yang ada di hutan dan jenis-jenis pohon dalam bahasa setempat, dan itu sangat membantu selama survey primata di hutan. Orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman medan di hutan, waktu itu hanya kami temui Pak e, yang seorang pemburu, tinggal dan besar di hutan . Waktu itu pekerjaan pak tasuri bisa dibilang adalah berburu di hutan, binatang buruan khususnya burung-burung itu kemudian di jual atau di ambil pedagang lainnya di rumah. Dibelakang rumah waktu itu terlihat nyata sekali kandang burung terbuat dari jaring yang di kotak-kotak ukuran kira-kiran 25x25 cm berjajar, dengan isi berbagai jenis burung.

 Selain itu pada tahun-tahun awal beberapa kali menginap di rumah pak Tasuri sering kali teman-teman pemburu Pak e, juga datang dari luar desa, datang dan menginap dan kemudian berburu bersama Pak e. Pengetahuan dan pengalaman di hutan Pak e, inilah yang membawa saya dan teman-teman hingga saat ini terus berkegiatan dan memotivasi kami untuk terus melakukan kegiatan yang awalnya hanya penelitian untuk tujuan akademis sekarang lebih luas ke pelestarian primata dan hutan di Sokokembang dan Petungkriono pada umumnya. 

 Pak e ,seorang bapak dari 3 orang anak, selain ketiganya kini, beberapa anak-anak didiknya yang telah selesai menyelesaikan tugas akhir dibawah bimbingan seorang pak e yang mantan pemburu, telah berkarir di dunia masing-masing membawa pengalaman dari Sokokembang yang tentunya juga sangat berharga.

 Mulai saat itulah Pak e lebih akrab dengan dunia penelitian dan konservasi, hampir setiap tahun ada mahasiswa yang datang entah hanya berkunjung sebentar atau beberapa bulan melakukan penelitian tentang primata dan keanekaragaman hayati yang ada di hutan petungkriono. Pengetahuan tentang primata, jenis-jenis pohon hutan, kondisi medan dan kesabarannya melewati medan yang sulit menjadi teladan bagi kami dan memotivasi kami untuk terus melakukan penelitian dan pelestarian hutan dan semua fungsinya agar terus dapat di jaga dan dimanfaatkan secara lestari dan bijaksana. 

Hingga pada pertengahan tahun 2013, pekerjaan pak e yang selalu dengan sabar menemani dan membimbing para peneliti ini di dengar oleh pemerintah setempat (Kab. Pekalongan), Pak e mendapatkan penghargaan sebagai pegiat lingkungan tingkat kabupaten. Penghargaan ini di berikan pada saat pencanangan hari menanam pohon nasional di tingkat kabupaten Pekalongan. Penghargaan yang di serahkan langsung oleh bupati Kab. Pekalongan, setidaknya memberikan semangat tersendiri bagi Pak e dan keluarga besar di dusun Sokokembang.

 Tahun 2014 bulan Mei, salah satu televisi nasional melalui pemerintah Kec. Petungkriono menghubungi Pak e, dan Pak e akan di nominasikan jadi salah satu kandidat Liputan 6 award, sebuah program dari stasiun TV tersebut akan memberikan penghargaan kepada tokoh atau individu yang dapat menginspirasi masyarakat luas. Kunjungan dan pengambilan gambar juga telah dilakukan di dusun Sokokembang.Bercerita tentang Pak e yang dulu mantan pemburu kini telah berubah dan menjadi sosok yang penting bagi konservasi salah satu primata yang terancam punah. Tidak hanya itu keterlibatan Pak e secara langsung dalam program konservasi Owajawa dan Kopi,telah menumbuhkan semangat dan harapan baru bagi Pak e dan orang-orang disekitar habitat Owa jawa untuk menghargai apa yang ada di sekitar mereka. Owa, kopi dan hutan yang memberikan banyak manfaat untuk kehidupan. Semoga menginspirasi

Komentar

Postingan Populer