Pahlawan Tanpa Suara, Lebah-Lebah Indonesia
Awalnya kami melihat bahwa siapa sebenarnya yang paling
beberan dalam memberikan cita rasa yang unik dari kopi? Apakah petani,
pengolah, yang nyangarai, atau penyaji?
Tentu semua saling terkait. Namun ada satu hal yang kadang sama sekali tidak di
perhatikan ,tidak banyak yang menyebutnya, tidak banyak yang menyuarakannya,
bahkan penelitian tentang ini juga masih sangat sedikit di negeri kita
Indonesia yang katanya penghasil kopi terbesar ketiga di dunia. Dia hanya ada
di habitat asli tanaman kopi, yaitu
penyerbuk bunga kopi, pollinator.
Kami mengambil contoh
di hutan Sokokembang sebagai habitat Owa jawa dan juga kopi robusta, yang sejak
5 tahun terakhir untuk kegiatan “Coffee and Primate Consevation Project”. Dan tanaman kopi di wilayah habitat owa
ini sudah cukup relatif tua umurnya, ada yang berumur 10-15 tahun, dan
tingginya bisa mencapai 5-7 meter. Secara fisik cukup sulit mengamatai bunga atau buah kopi robusta ini, dari beberapa literatur ada peran serangga-serangga dalam
proses penyerbukan bunga kopi sehingga bisa jadi buah.
Kopi robusta |
Selama ini kita hanya mengenal Lebah lewat madu-nya, karena
memang ada jenis lebah yang hanya mengambil nectar (bahan madu) tapi polennya
tidak di ambil. Pollen ini selain sumber makanan adalah serbuk sari yang di
hasilkan oleh bunga jantan. Disinilah peran lebah sebagai pollinator,
penyerbuk, banyak pollen yang terlihat menempel di badan ketika lebah-lebah ini
berkunjung ke bunga-bunga. Membantu mengawinkan dan terjadilah reproduksi
tanaman, yang mengahasilkan buah dan biji.
Logikanya semakin banyak lebah kemungkinan keberhasilan
penyerbukan semakin tinggi, dan ini berarti produksi tanaman menghasilkan buah
juga akan tinggi. inilah peran penting lebah secara ekologi, dan ekonomi secara
tidak langsung untuk ketersediaan buah dan tanaman pangan.
Ada peran lebah dalam produksi tanaman pangan |
Bunga kopi robusta |
Kembali ke tanaman kopi, untuk jenis robusta beberapa studi
menyebutkan bahwa keberhasilan pembuahannya banyak di bantu oleh biological pollinator, seperti kupu-kupu,
serangga, dan lebah. Menyediakan banyak penyerbuk di sekitar lahan kopi,
memungkinkan terjadinya penyerbukan dengan keberhasilan tinggi, dan kemunkinan
jadi buah kopi juga tinggi.
“ No Bees no Caffeine…..”
Referensi
Komentar