Interaksi Owa-Bunga : Florivory; Nectarivore; dan Pollinasi

primata arboreal : Owa jawa

Sebagai primata arboreal yang beraktifitas di atas pohon tentu saja Owa Jawa (Hylobates moloch) sangat erat potensi bersinggungan dengan bunga-bunga di hutan. Sudah kita ketahui bahwa Owa ini adalah tipe specialist, penyuka dan pemakan buah-buahan hutan. Lebih dari 60% makanannya adalah buah. Ada prosentasi kecil makanan owa ini adalah bunga, lihat video dan foto diatas bagaimana bagaimana Owa jawa sedang  memakan bunga
Owa sedang memakan bunga

Ketika sedang makan bunga, tentu saja ada bunga lain yang terkena dampaknya, yang mengakibatkan bertemunya serbuk sari ke kepala putik, dan proses penyerbukan terjadi. Namun apakah owa juga salah satu pollinator yang efektif, tidak banyak penelitian tentang ini. Dari video di atas terlihat sekali Owa sangat memilih bunga, karena ada buah yang tersedia di pohon itu namun ternyata owa tidak memilih buahnya.
Lebah juga hinggap di bunga 

Di foto yang lain ternyat tanpa sengaja bunga yang di makan Owa tersebut juga di kunjungi lebah, tentu saja lebah mengambil nectar atau pollen dari bunga tersebut, bisa di katakan terjadi polinasi. Penelitian tentang primata sebagai agen penyerbukan sudah ada bukti dari  jenis Kukang. Kukang adalah nectarivore pemakan nectar dari bunga, dan nectar ini menjadi bagian utama dari proporsi makanan Kukang. Biasanya binatang pemakan nectar juga mempunyai fisiologis yang adaptif untuk mengambil nectar, misalnya lidah yang panjang seperti pada kelelawar.
Tidak banyak informasi dan hal ini bisa merupkan studi awal tentang peran Owa sebagai agen penyerbuk. Pollinasi adalah bagian terpenting dari proses reproduksi tumbuhan, berdampak pada regenerasi hutan dan dinamika populasi. Salah satu peran penting keberadaan primata di alam yang tidak dapat di gantikan oleh manusia.

Referensi :

Heymann, E.W., 1941. FLORTVORY NECTARTVORI AND POLLTNATION-Areview OF PRIMATE. FLOWER INTERACTIONS. seed.

Nekaris, K.A.I., 2014. Extreme primates: Ecology and evolution of Asian lorises. Evolutionary Anthropology: Issues, News, and Reviews23(5), pp.177-187.

Komentar

Postingan Populer