Lutung jawa : Pemakan daun Hutan Sokokembang
Primate wathching
bulan Januari ini, kami mengamati kelompok Lutung di hutan Sokokembang,
Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.Kami mengamati individu lutung dewasa
yang memakan daun Ficus, dimana kita
ketahui jenis pohon ini daunnya agak
keras dan bergetah putih, sangat jelas terlihat dalam pengamatan kali ini,
daun-daun tua pun terlihat di makan oleh lutung. Nampak sekali gigi lutung juga
terlihat coklat ke hitaman karena mengunyah daun-daun yang bergetah.
Lutung jawa (Trachypithecus
auratus) adalah salah satu primata pemakan daun, dan karena makanannya inilah
juga di kenal dengan nama Leaf eating monkeys. Pemakan daun ini di dunia
primata masuk dalam keluarga Colobinae
, tersebardi Asia dan Afrika. Para
pemakan daun ini tentu punya ke istimewaan dalam system pencernaannya, karena
daun-daun hutan ini tidak mudah di cerna begitu saja ketika di kunyah dan di
telan kedalam pencernaan. Yang di butuhkan dalam makanan primata untuk di ubah
menjadi energi adalah protein,sementara protein dalam daun ini sangat susah di
urai, karena terlindungi oleh serat dan juga zat tannin dan Phenol yang sering terlihat seperti getah di daun
.
Sistem pencernaan lutung memiliki ke istimewaan dimana
terdapat ruang-ruang yang bersekat dan juga memiliki kelenjar ludah yang besar,
ruang-ruand dalam lambung lutung ini tedapat bakteri fermentasi yang di gunakan
untuk membusukkan daun-daun agar mudah di cerna. Proses fermentasi dalam perut
lutung ini hampir sama dengan ruminatia, seperti sapi, membutuhkan waktu dan energi
tersendiri untuk mencerna daun-daun yang dimakan.
Mengamati Lutung di habitat aslinya, sering kali melihat di
sela-sela aktifitas makannya Lutung-lutung ini terlihat istirahat diam, atau bahkan
tidur di cabang pohon, dan kalau meneliti tentang time budget, bisa juga
prosentasi waktu istirahatnya tinggi, waktu istirahat inilah yang di gunakan
untuk mencerna makanan daun daun, yang telah masuk dalam perut Lutung, waktu metabolism
yang lambat terkait dengan nutrisi yang di cerna dari daun-daun yang mungkin kadang
juga beracun.
Referensi :
Nijboer, J. and Clauss,
M., 2006. The digestive physiology of colobine primates. Fibre intake and faeces
quality in leaf-eating primates, p.9.
Komentar