Rangkong Hutan Sokokembang
Gemuruh kepak sayap ketika terbang, paruh kuning besar,badan warna hitam,ekor panjang putih, Rangkong, birdwatcher menyebutnya hornbill, tapi sebagian orang awam mungkin berpikir bahwa burung jenis ini hanya ada di hutan-hutan Kalimantan. Tidak, burung ini juga masih sering terlihat terbang melintas di hutan Sokokembang, Pekalongan, Jawa Tengah
Burung khas penghuni hutan hujan tropis, biasanya memakan buah-buahan, dan juga konon juga turut membantu menyebarkan biji-biji pohon hutan. Penduduk sokokembang dan sekitarnya menyebutnya burung Rangkok atau Gogik (karena dari suaranya goo..gikk, ketika sedang bertengger). Jenis yang sering terlihat di Sokokembang dan hutan-hutan sekitarnya adalah jenis Julang emas (Aceros undulatus), kalau kita amati lebih jelas ada warna merah jambu di kulit sekitar mata, paruh bawah berkerut, dan pada kantung tenggorokan ada garis berwarna hitam biru gelap. Burung ini sering terbang melitas berpasangan ataupun berkelompok, perjumpaan yang pernah saya temui di hutan pekalongan ini ada kurang lebih 30 rangkong dalam satu pohon ketika bertengger. Burung ini menyukai buah-buahan dari jenis ficus (family moraceae), buah beringin atau mbulu penduduk setempat menyebutnya. Seiring dengan musim buah di hutan biasanya burung-burung ini juga terbang berpindah-pindah bahkan bisa puluhan kilometer. Burung ini sepertinya kurang disukai para pemburu, sehingga keberadaannya di hutan relatif aman, beberapa penduduk pemburu mengatakan daging burung ini juga tidak enak dimakan, dijual pun tidak laku. Bahkan ada kepercayaan kalau berburu mendapatkan burung ini katanya bisa membawa nasib buruk. Masih sedikit data-data penelitian ekologi, perilaku bahkan data mengenai populasinya pun belum tersedia di hutan-hutan alam jawa yang tersisa saat ini, kelestariannya juga ikut terpinggirkan seiring dengan degradasi hutan sebagai tempat hidupnya.
Komentar