Danau Simarue, Peipei, Siberut Baratdaya
Tidak banyak orang tahu tentang sebuah danau (panjang 1300 m dan lebar 500 meter) yang ada di dusun Peipei,Desa Taileleu Siberut Barat Daya. Teman yang saya ajak dari siberutpun juga belum tahu tentang keberadaan Danau ini, tahu hanya lewat cerita saja, dan menurutnya dulu ada buaya di danau ini. Rasa penasaran tentang buaya di danau inilah yang mendorong saya untuk mengunjungi danau Simarue ini. Perjalanan dapat di tempuh dari Peipei naik ojek, turun di kampung lama dan menyusuri sungai simarue kurang lebih 1 jam. Sungai kecil, dangkal ,jernih dan rimbunan pohon sagu seakan lewat sebuah lorong hijau, berkayuh sampan kayu. Mas Bikin (29 thn) adalah tokoh pemuda dusun Peipei yang menemani perjalanan kami ke danau simarue. Sampai di mulut danau memang luar biasa sekali danau ini, sejauh mata memandang pohon sagu mengelilingi danau ini, dengan air yang jernih kehijauan Nampak sekali tumbuhan air di dalam danau ini tebal sekali. Sambil berkayuh sampan cerita tentang danau ini saya rekam dan dapat di dengarkan disini (maaf belum bisa upload filenya). Terlepas dari proses geologi yang mengawali terjadinya danau ini, cerita rakyat tentang danau ini juga sangat menarik, simarue artinya cepat, jadi singkat ceritanya danau ini terbentuk begitu saja karena ulah 2 ikan yang di miliki dua suku yang berbeda di kawasan ini. Menurut mas Bikin ada 8 sungai kecil yang mengalir ke danau ini, dan di belakan rimbunan pohon sagu ini ada ladang dan kandang babi milik penduduk. Tidak ada catatan ilmiah apapun tentang keberadaan Danau besar ini di Taileleu, biota air tawar, burung-burung air dan keanekaragaman hayatinya tidak ada catatan penelitian disini. Fungsi ekologis dari danau ini juga sangat penting sekali untuk di lestarikan, hilangnya hutan-hutan di hulu-hulu sungai tentu akan membawa semakin banyak tanah, pasir dan mungkin akan menyebabkan pendangkalan danau ini. Namun sepertinya sudah sejak puluhan bahkan ratusan tahun masyarakat sekitar danau ini memanfaatkan lingkungan sekitar danau ini, sepertinya sangat menarik untuk mengetahui bagaimana mereka mengelola ekosistem ini secara tradisi, teknologi dan seni yang mereka miliki.
Komentar