Kelelawar sang Juara Sonar
menyaksikan ribuan kelelawar sedang terbang |
Berkunjung ke suatu tempat dengan fenomena alamnya tentu
akan menjadi pengalaman yang berbeda dan pengetahuan tentang sejarah alam
setidaknya menjadi tanda tanya yang terus akan berkecamuk dalam angan. Kunjugan
lapangan awal tahun 2017 kali ini saya merasa beruntung dapat melihat langsung
peristiwa alam yang tidak semua tempat ada. Apalagi ini terkait dengan fauna
alam sekitar kita yang sebenarya punya peran penting dalam system ekologis. Sebagai
pemakan serangga keberadaan kelelawar ini juga sangat penting sebagai
pengendali hama pest control untuk
kawasan pertanian dan perkebunan.
Benteng pendem, atau Benteng van den Bosch, terletak di
kabupaten Ngawi Jawa Timur, tempat bangunan kuno ini, selain menjadi lokasi
wisata ternyata menjadi habitat kelelawar yang munking jumlahnya bisa mencapai
jutaan. Untuk menyaksikan bagaimana kelelawar ini keluar, anda tunggu saja
antara sekitar jam 5 sampai jam 6 sore, nanti ribuan kelelawar akan keluar
bersama-sama membentuk suatu formasi yang mungkin kita belum mengerti kalau
hanya mengamati sekali saja. Untuk jenis kelelawarnya perlu melihat lebih
detail lagi ciri-cirinya dan saya juga tidak begitu paham tentang jenis-jenis
kelelawar. Yang saya tahu ini adalah jenis pemakan serangga yang bergerak
berdasar echolocation.
Untuk jenis kelelawar adalah pemakan serangga, dari keluarga
microchiroptera, echolocation menjadi
kemampuan yang sangat luar biasa digunakan jenis kelelawar ini untuk mencari
makan. Mekanisme bio sonar ( Sound Navigation and Ranging) ini kurang lebih dapat di
jelaskan sama dengan bagaimana kita bersuara dan mendengarnya. Alat untuk
menghasilkan suara juga ada dalam saluran peranafasan, di kelelawar ada suara
yang di hasilkan dari mulut dan ada yang dari hidung. Energi suara ini kemudian
merambat melalui udara dalam bentuk gelombang suara dan terpantul kembali ke
arah datangnya suara. Namun kelelawar mempunyai ke khususan dalam otaknya yang
dapat meresponse suara ini hingga jarak yang jauh. Pitch dan notes yang di
hasilkan dalam level gelombang ultra, dapat di analisis oleh kelelawar hingga
dapat informasi yang jelas, terkait arah, lokosi waktu dan ukuran object (dalam
hal ini mangsa) kelelawar.
Berbagi tempat dengan hidupan liar adalah salah satu upaya
untuk menjaga alam ini untuk seimbang. Keberadaan kelelawar di sekitara kita
sudah tentu mempunyai peran penting, dan sangat rentan dengan perubahan
lingkungan yang terjadi, bisa di bayangkan apabila Benteng pendem di ngawi
sebagai habitat kelelawar ini di bersihkan di beri lampu atau di renovasi
mejadi bangungan baru yang megah, trus kemana kelelawar yang jumlahnya ribuan
itu akan pindah tempat tidur? Apa dampaknya bagi pertanian di sekitar wilayah
ini? Apakah kelelawar membawa penyakit menular ?
Mari berbagi ruang dengan hidupan liar lainnya
Bacaan selanjutnya
Komentar